Laman

Minggu, 23 Desember 2012

Review Smartfren Xtre@m EVDO HotSpot (EM781H)

Kami mendapat kabar bahwa agresivitas Smartfren dalam melempar pasar dengan produk ponsel, smartphone dan tablet, telah membuat banyak masyarakat “mengira” Smartfren bukan sebagai operator CDMA, melainkan vendor ponsel. Anggapan yang menarik mengingat dalam rentang waktu hanya beberapa bulan sekali, operator ini selalu hadir dengan produk barunya di luar layanan Internet maupun telepon/SMS.
Seperti Xtre@m EVDO HotSpot yang sempat kami ulas secara singkat lewat video hands-on saat peluncurannya beberapa waktu lalu. Meski bukan masuk ke dalam kategori smartphone, namun kemampuannya untuk berperan sebagai hot spot yang memancarkan jaringan WiFi ke sekitarnya termasuk hal baru yang belum pernah kita temui sebelumnya. Karena itu, rasanya menarik untuk lebih banyak mengetahui performa dari ponsel yang dibanderol dengan harga kurang dari Rp400 ribu tersebut.

Desain
HotSpot memiliki desain candy bar yang konvensional. Namun jika Anda memilih warna putih, kesan kaku tersebut bisa sedikit tereliminasi. Kaku bukan berarti jelek, loh. Karena, meski tebal hingga Anda dapat memoisiskannya dalam keadaan berdiri mengguanakan sisi sampingnya, namun bobot yang dimiliki tetap terasa sangat ringan.
Desain sederhana ini memang memiliki kelebihannya sendiri dan seperti ini sedikit banyak justru telah kami rindukan, mengingat selama ini kita lebih banyak disuguhi oleh smartphone dengan layar sentuh yang sangat mendominasi. Keypad yang berjajar rapih di bawah layar, lengkap dengan tombol navigasi 4+1 arah, seakan sedikit membawa kami ke masa lalu yang didominasi dengan ponsel berdesain serupa.
Selain tombol alfanumerik, softkey kiri/kanan dan tombol panggil (bergaris hijau) dan tolak (bergaris merah) yang sekaligus berfungsi sebagai tombol daya, Smartfren juga mendedikasikan tombol cepat akses ke Facebook lewat angka 1 yang zaman dulu lebih sering “dihuni” oleh akses ke fitur panggilan suara.
Di sisi atas, Anda akan menemukan jack audio 3.5mm, lubang tali dan ceruk kecil untuk membuka casing belakangnya yang terasa sangat plastik. Sementara di sisi belakang, terdapat kamera digital yang didampingi dengan speaker dengan tiga garis lubang dengan pola layaknya tombol ekualiser. Sisi lainnya yakni kiri, kanan dan bawah tak terdapat instrumen apapun alias polos saja.

Fitur
Sama seperti lini smartphone dan tabletnya, saat dinyalakan maupun dimatikan, ponsel akan memainkan “jingle” khas Smartfren namun dalam durasi lebih panjang disertai dengan slideshow keunggulan fitur yang mereka tawarkan seperti menelepon gratis ke sesama, gratis facebook & twitter-an, masa aktif 1 tahun serta tarif murah per detik ke operator lain. Bagi kami, hal ini terasa positif karena tak monoton pada logo Smartfren saja seperti selama ini.
Layar pada HotSpot terasa nyaman dipandang baik di dalam ruangan maupun di bawah matahari langsung. Setali tiga uang dengan keypad alfanumeriknya yang terbuat dari plastik tersebut. Tingkat membalnya cukup nyaman saat digunakan mengetik, dengan lebar yang cukup serta pemisah di setiap barisnya sehingga tidak terlalu rapat dan meminimalisir kesalahan ketik. Meski begitu, tetap saja, penggunaan mengetik pesan panjang akan membuat ujung jempol terasa sedikit sakit.
Beberapa fitur yang disematkan ke dalam HotSpot adalah Smartfrenku, tempat Anda mengecek pulsa, masa aktif, hingga melakukan aktivasi paket Internet. Lalu Mobile Email untuk menggunakan akun Gmail dan Yahoo, Media Streaming dengan subpilihan YouTube serta TV & Radio Streaming, Jejaring Sosial untuk para Facebooker, Tweeps dan Kaskuser, Permainan dengan 2 pilihan game yakni Catur Kongming dan Permainan ingatan, Alat mulai dari Catatan hingga UTK, Konektivitas dengan 3 pilihan akses: Hotspot, Bluetooth dan Mode modem, serta fitur standar lainnya.
Unik memang, karena HotSpot meski memiliki kemampuan tethering layaknya mini router atau smartphone Android yang akan memancarkan jaringan nirkabel WiFi untuk dipergunakan oleh device lain, namun tidak memiliki fitur WiFi itu sendiri yang dapat “mengambil” sinyal dari pemancar lain sehingga Anda bisa berinternetan secara gratis. Sisi positifnya, harga jual bisa sangat ditekan. Dari harga Rp599.000 menjadi hanya Rp399.000.

Performa
Meski berharga murah, tak bisa disangkal HotSpot memang mengedepankan fitur multimedia sebagai nilai jual utamanya. Dimulai dari performa streaming, selama Anda mendapatkan sinyal EVDO dengan cukup baik, maka hal ini tak menjadi masalah. Meski catatan harus sedikit diberikan pada streaming TV, karena selain kualitas gambar yang memiliki bitrasi sangat rendah sehingga terlihat pecah, “buffer” atau terhentinya siaran masih kerap terjadi meski tidak terlampau sering dan lama. Bitrasi siaran yang kecil dapat dipahami untuk menghemat bandwith, sementara kemampuan streaming di ponsel dengan kisaran harga seperti ini merupakan suatu hal yang patut diapresiasi.
Sementara masuk ke Multimedia, media player HotSpot memungkinkan Anda untuk memutar file musik dengan harus sedikit repot: sistem tak mampu (atau tak “mau”) membaca berkas-berkas yang didukung secara otomatis baik pada telepon maupun kartu memori, sehingga Anda harus memasukkan file-file yang Anda ingin mainkan ke daftar putar alias Playlist. Untungnya, terdapat pilihan “pilih semua” yang akan menandai seluruh file dalam satu folder.
Ketika mulai memainkan salah satu lagu, kami cukup terkesima. Sekali lagi, untuk ponsel dengan kisaran harga di bawah Rp500 ribu, keluaran suara dari speaker yang dihasilkan tergolong solid dan berdinamika meski diset ke volume tertinggi. Speaker HotSpot tak hanya mengedepankan power atau kerasnya suara seperti ponsel China kebanyakan, sehingga kuping tidak cepat terasa lelah.
Tethering atau hot spot pada ponsel ini mampu berjalan dengan baik dan cepat. Anda bahkan bisa mengaktifkannya dari halaman Beranda dengan menekan softkey kanan. Selama proses berlangsung, Anda juga tetap dapat mengakses beberapa menu utama. Namun sayangnya, meski pada acara peluncurannya disebutkan bahwa fitur hot spot tersebut juga memiliki sistem keamanan password yang akan melindungi jaringan kita “bocor” ke perangkat tak dikenal, kami tak berhasil menemukan di mana pilihan pengaturan keamanan tersebut berada.
Sementara untuk baterai, kami menilai selama proses review, penggunaan daya pada HotSpot tergolong hemat selama Anda tidak menggunakannya untuk tethering atau hot spot. Penggunaan untuk menelepon, Internetan dan mendengarkan musik sebentar memungkinkan baterai HotSpot bertahan lebih dari sehari.
Beralih ke kamera, Anda akan mendapatkan resolusi maksimum 1MP (1280×960) dan VGA (640×480) sebagai pilihan alternatif, serta ukuran yang akan mengikuti resolusi layar untuk memudahkan Anda menetapkannya sebagai wallpaper. Sementara untuk video, hanya disertakan satu ukuran yang tak dapat diubah. Sayangnya untuk video playernya agak terbatas dalam memainkan file-file tertentu.
Tak hanya sekedar kamera, Anda juga diberikan berbagai opsi untuk memberikan variasi pada hasil foto Anda. Apakah itu pengaturan Kecerahan, Efek (Standar, B/W, Foto Tua dan Balik), Keseimbangan putih, Kualitas, Bunyi kamera hingga Timer otomatis pun tersedia. Hasilnya bisa Anda simak pada galeri berikut ini.

Kesimpulan
Smartfren Xtre@m EVDO HotSpot menawarkan hal baru dalam dunia ponsel tanah air dengan kemampuannya berlaku sebagai hot spot untuk maksimal 5 perangkat sekaligus. Dengan harganya yang ekonomis, fitur lebih pada HotSpot tersebut harusnya mampu menarik perhatian calon pengguna terutama mereka yang membutuhkan jaringan data berkecepatan tinggi untuk digunakan pada smartphone maupun laptop. Atau sebagai ponsel kedua untuk back-up jikalau paket data pada smartphone atau tablet PC mereka habis.

Yang Canggih
(+) Desain dan pilihan warna menarik
(+) Keypad & layar nyaman digunakan
(+) Fitur hot spot dengan jaringan EVDO Rev.A
(+) Harga murah
(+) Speaker oke

Yang Kurang
(-) Hasil kamera standar
(-) Fitur hot spot tanpa opsi keamanan (password)
(-) Video player terbatas, audio player cukup merepotkan


http://www.yangcanggih.com/2012/11/12/review-smartfren-xtrem-evdo-hotspot-em781h/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar